Apakah Ismael Selamat?

Pertanyaan

Ada kalanya saya mendengar bahwa Ismael diselamatkan dan dia menerima tudingan yang salah ketika orang-orang menyebutnya terhilang. Apakah Ismael terhilang atau diselamatkan? Jika memungkinkan, tolong gunakan Alkitab American Standard Version (ASV) dalam respon Anda.

Jawaban

Mari kita telaah argumentasi Paulus di:

Galatia 4:22 Bukankah ada tertulis, bahwa Abraham mempunyai dua anak, seorang dari perempuan yang menjadi hambanya dan seorang dari perempuan yang merdeka?

23 Tetapi anak dari perempuan yang menjadi hambanya itu diperanakkan menurut daging dan anak dari perempuan yang merdeka itu oleh karena janji.

24 Ini adalah suatu kiasan. Sebab kedua perempuan itu adalah dua ketentuan Allah: yang satu berasal dari gunung Sinai dan melahirkan anak-anak perhambaan, itulah Hagar--

25 Hagar ialah gunung Sinai di tanah Arab--dan ia sama dengan Yerusalem yang sekarang, karena ia hidup dalam perhambaan dengan anak-anaknya.

26 Tetapi Yerusalem sorgawi adalah perempuan yang merdeka, dan ialah ibu kita.

27 Karena ada tertulis: "Bersukacitalah, hai si mandul yang tidak pernah melahirkan! Bergembira dan bersorak-sorailah, hai engkau yang tidak pernah menderita sakit bersalin! Sebab yang ditinggalkan suaminya akan mempunyai lebih banyak anak dari pada yang bersuami.

28 Dan kamu, saudara-saudara, kamu sama seperti Ishak adalah anak-anak janji.

29 Tetapi seperti dahulu, dia, yang diperanakkan menurut daging, menganiaya yang diperanakkan menurut Roh, demikian juga sekarang ini.

30 Tetapi apa kata nas Kitab Suci? "Usirlah hamba perempuan itu beserta anaknya, sebab anak hamba perempuan itu tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anak perempuan merdeka itu."

31 Karena itu, saudara-saudara, kita bukanlah anak-anak hamba perempuan, melainkan anak-anak perempuan merdeka.

Analogi Paulus di sini penting untuk memahami siapa Ismael dan siapa yang sesungguhnya keturunan Abraham. Ada dua ibu (Hagar dan Sara), dua anak laki-laki (Ismael dan Ishak), dua perjanjian (berdasarkan pekerjaan dan anugerah), dan dua kota (yang kini dan baru). Saat inipun bangsa Israel mengklaim sebagai keturunan Abraham. Mereka klaim sebagai "yang diselamatkan." Namun, kita perlu membedakan dari garis keturunan Abraham yang mana mereka berasal. Apakah mereka dari Hagar (menurut daging), atau Sara (menurut janji?) Apakah mereka budak dosa dan hukum taurat, atau mereka bebas dalam Kristus? Apakah mereka penganiaya atau yang dianiaya? Ada banyak hal yang terkandung dalam pertanyaan “Siapakah ibumu?” - mis., apa agamamu? Yudaisme atau Kekristenan?

Namun di bagian Perjanjian Lama manakah Paulus mendasarkan argumentasinya ini?

Benar, Allah memang memberkati garis keturunan Ismael sebagaimana yang Dia janjikan kepada Abraham. Ismael beranak cucu dan bertambah banyak. Dia memang menjadi bapa dari dua belas raja dan bangsa yang besar (Kej. 17:20). Tapi, Paulus membaca lebih jauh dari Kejadian 17 dan 20 sampai ke Kejadian 25:12-18 untuk menemukan keadaan bangsa ini pada akhirnya. Di sini kita perhatikan beberapa hal menarik tentang Ismael:

12 Inilah keturunan Ismael, anak Abraham, yang telah dilahirkan baginya oleh Hagar, perempuan Mesir, hamba Sara itu.

13 Inilah nama anak-anak Ismael, disebutkan menurut urutan lahirnya: Nebayot, anak sulung Ismael, selanjutnya Kedar, Adbeel, Mibsam,

14 Misyma, Duma, Masa,

15 Hadad, Tema, Yetur, Nafish dan Kedma.

16 Itulah anak-anak Ismael, dan itulah nama-nama mereka, menurut kampung mereka dan menurut perkemahan mereka, dua belas orang raja, masing-masing dengan sukunya.

17 Umur Ismael ialah seratus tiga puluh tujuh tahun. Sesudah itu ia meninggal. Ia mati dan dikumpulkan kepada kaum leluhurnya.

18 Mereka itu mendiami daerah dari Hawila sampai Syur, yang letaknya di sebelah timur Mesir ke arah Asyur. Mereka menetap berhadapan dengan semua saudara mereka.

Di sini kita melihat bahwa Ismael, sekalipun saat masih muda melayani Tuhan, dia “dikumpulkan kepada kaum leluhurnya” dan tidak dikubur bersama orangtua perjanjiannya (bandingkan dengan Kej. 23:1-20). Kita juga melihat bahwa dia "menetap berhadapan dengan semua saudara mereka." Kelihatannya kehidupan Ismael bagaikan sebuah kesaksian dari seorang pemuda yang berada di dalam perjanjian dengan Tuhan dan dalam masa tuanya ditemukan menyimpang. Sebagaimana yang Yohanes katakan, "Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita" (1 Yoh. 2:19).

Kita perlu berhenti di sini. Apa yang disampaikan Kitab Mazmur tentang hal ini? Di sini kita menyaksikan orang Ismael melawan Tuhan Allah:

Mazmur 83:2 Ya Allah, janganlah Engkau bungkam, janganlah berdiam diri dan janganlah berpangku tangan, ya Allah!

3 Sebab sesungguhnya musuh-musuh-Mu ribut, orang-orang yang membenci Engkau meninggikan kepala.

4 Mereka mengadakan permufakatan licik melawan umat-Mu, dan mereka berunding untuk melawan orang-orang yang Kaulindungi.

5 Kata mereka: "Marilah kita lenyapkan mereka sebagai bangsa, sehingga nama Israel tidak diingat lagi!"

6 Sungguh, mereka telah berunding dengan satu hati, mereka telah mengadakan perjanjian melawan Engkau:

7 Penghuni kemah-kemah Edom dan orang Ismael, Moab dan orang Hagar,

8 Gebal dan Amon dan Amalek, Filistea beserta penduduk Tirus,

9 juga Asyur telah bergabung dengan mereka, menjadi kaki tangan bani Lot. Sela

Lagipula, kakak-kakak perempuan Ismael Mahalat (Kej. 28:9) dan Basmat (Kej. 36:3) kawin dengan Esau (Kej. 28:89), yang bukan kaum pilihan (Rom. 9). Allah sendiri tidak menganggap Ismael sebagai "anak sejati" Abraham, dengan berkata tentang Ishak:

"Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu" (Kej. 22:2). Allah Alkitab disebut "Allah Israel" 203 kali. Tidak pernah sekalipun Dia disebut sebagai Allah bangsa lainnya dan jelas tidak pernah Dia disebut sebagai Allah Ismael atau orang Arab. Musa selanjutnya mengumandangkan, "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel: TUHAN, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu: itulah nama-Ku untuk selama-lamanya dan itulah sebutan-Ku turun-temurun" (Kel. 3:15). Dua belas kali nama ini diberikan kepada Allah. Kristus mengargumentasikan kebangkitan Abraham, Ishak, dan Yakub (yaitu semua orang percaya) dari sebutan ini, mengumandangkan bahwa "Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup" (Mat. 22:31-32).

Kesimpulannya, dapat kita katakan bahwa Allah "memberkati" Ismael si anak terkutuk (Kej. 17:20) dan "panjang sabar" terhadap benda-benda kemurkaanNya (Rom. 9:22) yang menganggap sepi kekayaan kemurahan, kesabaran, dan kelapangan hati-Nya? (Rom. 2:4). Sesungguhnya, ketidakbersyukuran mereka atas anugrah yang murnilah yang menjadikan mereka demikian bersalah (Rom. 1:21). Paulus membaca Perjanjian Lama dan memberikan argumentasinya di Galatia 4. Di dalam benih Ishaklah, bukan Ismael, bahwasanya Allah menepati janjiNya akan perjanjian yang tak berkesudahan (Kej. 26:3-4). Allah menepati janjiNya kepada Abraham, namun Ismael adalah anak terkutuk yang tidak memenuhi seluruh Hukum Taurat. Garis keturunan Hagar melambangkan mereka yang terhilang.

Jawaban oleh Dr. Joseph R. Nally, Jr.

Dr. Joseph R. Nally, Jr., D.D., M.Div. is the Theological Editor at Third Millennium Ministries (Thirdmill).

Q&A