Apakah seseorang dapat terlahir sebagai ateis?
Tidak ada seorangpun yang terlahir sebagai ateis atau bahkan agnostik. Ateisme bukanlah suatu kekurangan kepercayaan yang pasif, melainkan penyangkalan aktif akan keberadaan Allah. Dikarenakan ini adalah sebuah iman palsu yang aktif maka hal tersebut berkembang lewat kurun waktu. Oleh karenanya, seseorang tidak dapat terlahir sebagai ateis.
Ketika seseorang lahir, mereka dilahirkan dengan Wahyu Umum bahwa ada Allah (Rom. 1:19-20). Pengakuan Belgia, artikel 2 menuliskan:
Kita mengenal Dia dengan dua cara: Pertama, lewat ciptaan, pemeliharaan, dan pengaturan alam semesta; yang terpampang di hadapan kita sebagai buku yang paling anggun, dimana di dalamnyalah seluruh makhluk, besar dan kecil, bagaikan karakter yang begitu banyak yang menuntun kita untuk melihat dengan jelas hal-hal Allah yang tak terlihat, bahkan kuasa dan keilahianNya yang tidak berkesudahan, sebagaimana yang rasul Paulus sampaikan di Roma 1:20.
Wahyu Umum adalah sebuah kesaksian universal. Berarti, semua manusia dimanapun memiliki suatu kesadaran akan Allah.
Ada dua jenis Wahyu Umum: (1) Tanpa Perantara (immediate) dan (2) Lewat Perantara (mediate). Wahyu Umum Tanpa Perantara artinya bahwa Allah sesungguhnya menanamkan sebuah Wahyu Umum akan DiriNya dalam setiap manusia. Semua manusia dimanapun memiliki sebuah kesadaran bawaan bahwa ada Allah (Rom. 2:14-15; bdg. Yes. 44:9-20; Kis. 14:8-19 ). John Calvin dalam bukunya Institutes of Christian Religion menggambarkan Wahyu Umum Tanpa Perantara dengan berkata:
Terpatri dalam benak manusia, dan sesungguhnya melalui naluri alamiah, sebuah kesadaran akan sang khalik [divinitatis sensum]. Hal ini kita terima tanpa kontroversi. Dan untuk mencegah siapapun dari upaya bersembunyi di balik pura-pura tidak tahu, Allah sendiri menanamkan di dalam semua manusia semacam pemahaman akan keagunganNya yang ilahi (I.3.1).
Namun bukan hanya Allah menanamkan dalam diri setiap manusia Wahyu Umum Tanpa Perantara, Dia juga terus menerus mengungkapkan diriNya dalam ciptaan, alam, dan pekerjaanNya (Maz. 19:1-2; Kis. 14:17). Ada juga Wahyu UmumNya Lewat Perantara; atau informasi yang diterima dari sumber-sumber sekunder. Wahyu Umum Lewat Perantara berada di sekeliling kita dan menyaksikan kepada kita setiap hari akan keberadaan Allah. Dari keberadaan bintang-bintang di langit sampai mujizat dan kompleksitas mata manusia, Wahyu Umum Lewat Perantara ada bagi kemuliaan Allah dan agar DiriNya dapat dikenal oleh ciptaanNya.
Jadi tidak ada manusia yang terlahir sebagai ateis. Setiap manusia memiliki Wahyu Umum bahwa ada Allah. Hanya orang bodohlah yang menyangkal keberadaan Allah yang telah membuat DiriNya sepenuhnya dapat dikenal (Maz. 14:1; 53:1).
Catatan: Wahyu Umum sendiri tidaklah cukup untuk menebus seseorang. Wahyu Umum cukup untuk mengutuk semuanya, namun sama sekali tidak melahir barukan siapapun. Wahyu Umum menyingkapkan bahwa Allah menciptakan kita dan bahkan memelihara kita, namun tidaklah menunjukkan kepada kita jalan keselamatan, yaitu Yesus Kristus dan SalibNya. Untuk ini dibutuhkan Wahyu Khusus (Ef. 2:20; Ibr. 1:1-2, dll.). Anda harus lahir baru (Yohanes 3:1-8).
Beragam Posisi Penciptaan
What is the Big Bang Theory?
What is the Day Age Theory?
What is Ex-nihilo?
What is the Gap Theory?
What About Hebrews 11:3?
What is the Intelligent Design Theory?
What is the Mature Universe Theory?
What is Old Earth Creationism (OEC)?
What is Progressive Creationism?
What is Theistic Evolution?
What is Young Earth Creationism (YEC)?
Topik Terkait Lainnya:
What is the meaning of Day in Genesis 1?
What is Reprobation?
Are there two different accounts of Creation?
What is BioLogos?
Did man eat meat before the Fall and the Flood?
A Universal or Regional Flood?
What about the evidence of Carbon-14 dating?
What About Dinosaurs?
Scientific Evidence for YEC?
How could there be evening and morning the first three days of Creation?
Extraterrestrials and the Bible?
What was the Scopes Monkey Trial?
Dr. Joseph R. Nally, Jr., D.D., M.Div. is the Theological Editor at Third Millennium Ministries (Thirdmill).