Apa Itu Teori Kesenjangan?

Pertanyaan

Apa Itu Teori Kesenjangan?

Jawaban

Teori Kesenjangan dapat disajikan seperti ini:

Ciptaan yang Sempurna (Kej. 1:1)

Waktu, Fosil, Kejatuhan Iblis]

Kerusakan dan Kekacauan Dahsyat (Kej. 1:2).

Teori Kesenjangan (alias Kreasionisme Kesenjangan, Teori Kerusakan-Konstruksi Kembali), yang adalah sebuah bentuk dari Kreasionisme Bumi Tua, menganggap bahwa Ciptaan Allah sempurna dan tuntas di Kejadian 1:1, dengan air, langit, dan kehidupan binatang (termasuk dinosaurus). Lalu terjadilah malapetaka – kejatuhan iblis – sehingga bumi menjadi “tidak berbentuk dan kosong, kegelapan menutupi permukaan samudra” (Kej. 1:2). Berarti, karena dosa Iblis merusak ciptaan Allah di awal, maka Dia harus memulai Penciptaan lagi (Kej. 1:3-2:25).

Terdapat banyak masalah dengan Teori Kesenjangan:

(1) Penahan buku (bookends) Bara: Baik dalam Kejadian 1:1 maupun Kejadian 2:4, kita amati bahwa Allah “mencipta” (Ibrani, bara, artinya, "mencipta"). Di antara kedua penahan buku bara inilah segala sesuatunya “diciptakan” oleh Allah (Kej. 1:2-2:3). Berarti, ayat-ayat ini terhubungkan secara struktur kalimat dan harus dipahami sebagai satu kesatuan:

A. Allah mencipta (Kej. 1:1a)
B. Allah (Kej. 1:1b)
C. langit dan bumi (Kej. 1:1b)
D. Pembentukan dan Pengisian Bumi (Kej. 1:2-31)
C.' langit dan bumi (Kej. 2:1)
B.' Allah (Kej. 2:2-3)
A.' Allah mencipta (Kej. 2:4)

(2) Kata penghubung Waw: Kata Ibrani waw dapat diartikan banyak hal tergantung pada konteks ("dan," "tapi," "sekarang," "nanti," dll.). Yang disebut "waw berurutan" digunakan di sepanjang Kejadian 1. Hal ini berarti ada urutan peristiwa. Bermula dari Kejadian 1:3 kita perhatikan waw terhubung dengan kata kerja tidak sempurna dan menemukan frasa yang sama, "Dan Allah berkata" yang terus menerus diulang (Kej. 1:3, 6, 9, 14, 20, 24). Berarti, semua peristiwa ini asli, terjadi secara berurutan satu demi satu – benar-benar sejarah!

Namun bagaimana dengan waw di Kejadian 1:2? Sebenarnya terdapat tiga waw:

(1) "[Dan] bumi tidak berbentuk dan kosong"

(2) "dan kegelapan menutupi permukaan samudera"

(3) "Dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air"

Tapi saat ini kita merujuk pada yang pertama, “Dan bumi…” Ini dikenal sebagai “kata penghubung waw,” yang berarti waktunya bersamaan (simultan) dengan Kejadian 1:1. Berarti, Kejadian 1:2 hanyalah sekadar merujuk balik ke Kejadian 1:1. Dikarenakan konstruksi ini tidak ada hal baru yang terjadi atau mungkin terjadi di antara dua ayat ini; justru Kejadian 1:2 hanyalah sebuah penjelasan yang lebih detil akan hal-hal yang telah digambarkan dalam Kejadian 1:1. Berarti, zat fisik yang diciptakan dalam Kejadian 1:1 tetap masih "tanpa bentuk dan kosong" (Kej. 1:2). Berarti "tidak ada kesenjangan" untuk diisi antara Kejadian 1:1 dan Kejadian 1:2!

(3) "(dulu) ada" artinya "(dulu) ada:" Dalam konteks ini, kata Ibrani hayah selalu diterjemahkan sebagai "(dulu) ada," dan bukan "menjadi." Mustahil secara struktur kalimat saat kata kerja hayah digabungkan dengan sebuah "kata penghubung waw" untuk diterjemahkan "menjadi" (di seluruh PL, waw kata benda haya (qal sempurna, orang ketiga) selalu diterjemahkan "(dulu) ada" atau "(dulu) jadi," tapi tidak pernah "menjadi").

Demikianpun, Allah tidak bermaksud untuk Ciptaan tetap seperti ini (Yes. 45:18). Kejadian 1:1-2 hanyalah langkah pertama. Namun sebagai Perancang dan Artis yang cerdas, Allah memiliki tujuan ilahi atas apa yang kita saksikan di Kejadian 1:1-2, untuk menjadikannya "sangat baik" (Kej. 1:31). Dari awal (Kej. 1:1) sampai akhir (Kej. 2:4), Allah memiliki satu rancangan ciptaan dalam Kejadian 1.

(4) Tidak ada informasi: Dimanakah Kejadian 1:_ 1 dan 1/2? Mengapa Allah tidak beritahukan kita saja apa yang terjadi di antara Kejadian 1:1 dan Kejadian 1:2? Ya, sebenarnya Dia ada infokan – yaitu, tidak terjadi apa-apa, baca (2) di atas.

(5) "Amat Baik"?: Bagaimana mungkin semuanya “sungguh amat baik” (Kej. 1:31) jika sudah ada kematian binatang dan Kejatuhan Iblis?

(6) Mengisi ulang: Alkitab KJV (King James Version) 1611 menggunakan kata "mengisi ulang" (Ibrani, male) di Kejadian 1:28. Kaum Kesenjangan menggunakan terjemahan 1611 ini untuk mendukung klaim mereka bahwa bumi tadinya penuh dengan kehidupan dan sekarang perlu diisi ulang. Namun, kata tersebut secara harfiah berarti "mengisi," bukan mengisi ulang. Pada tahun 1600an mengisi ulang digunakan sebagai sinonim untuk "mengisi" dan "ulang" yang berarti "sepenuhnya." Kata Ibrani yang sama digunakan juga di Kejadian 1:22 dan di versi KJV 1611 tertulis, “Lalu Allah memberkati semuanya itu, firman-Nya: "Berkembangbiaklah dan bertambah banyaklah serta penuhilah air dalam laut, dan hendaklah burung-burung di bumi bertambah banyak."

(7) Kegelapan: Dalam Alkitab, "kegelapan" dapat menunjukkan kejahatan atau penghukuman orang jahat (Kel. 10:21; Yes. 13:10; Yoel 2:31, dll.). Kaum Kesenjangan berargumen bahwa Kejadian 1:2 dan disebutkannya "kegelapan" (Ibrani, choshek) adalah metafora yang merujuk pada keadaan jahat – Kejatuhan Iblis. Namun hal ini merupakan kesalahan logika. Sederhananya, "simbol yang digunakan telah disalah-mengerti dengan hal yang disimbolkan, sampai-sampai simbol itu sendiri sekarang dianggap jahat!" [1] Bagaimana mungkin bumi tidak gelap, toh Allah memang belum menciptakan terang (Kej. 1:3).

(8) Yesus bukanlah penganut Kaum Kesenjangan: Mereka yang menganut Teori Kesenjangan mengabaikan Markus 10:6, yang berkata, "Sebab pada awal dunia, Allah menjadikan mereka laki-laki dan perempuan."

Teori Kesenjangan memang jagonya salah tafsir kata dan frasa. Walaupun teori ini adalah sebuah pandangan Kristen yang dapat diterima, namun siapapun yang telah belajar dengan serius akan (atau paling tidak seharusnya) menolaknya, karena teori ini masih mencari-cari nats Penciptaan untuk mendukungnya.

Sekalipun saya memuji pandangan Kaum Kesenjangan karena menyadari bahwa bumi memiliki "umur," namun metodologi dan teori mereka salah tentang bagaimana alam semesta mendapatkan umurnya tersebut.

Kalau begitu bagaimana kita menghitung umur alam semesta? Kita dapat mendeduksinya dari Firman dimana Allah menciptakan "alam semesta yang matang; dan berumur." Alam semesta dimana Adam: (1) memahami instruksi (Kej. 2:16-17); (2) dapat berbicara – karena dia yang menamai binatang (Kej. 2:19-20); dan (3) cukup dewasa untuk memahami kebutuhan akan istri dan diberikan seorang istri (Kej. 2:18, 21-24) – dia bahkan takjub dengan berkata-kata tentang penciptaan istrinya (Kej. 2:23). Adam diberi instruksi bahwa dia dapat makan dari setiap pohon di Taman (Kej. 2:15-16) – kecuali satu (pohon pengetahuan yang baik dan jahat). Jadi, Adam memiliki kemampuan untuk bernalar. Lagi pula, "pepohonan" di Taman SUDAH menghasilkan buah! Mereka semua Diciptakan sudah matang. Allah Menciptakan alam semesta yang matang.

Berarti, ketika Adam Diciptakan, dia sudah sepenuhnya dewasa; sepenuhnya mampu berjalan, berbicara, dan memelihara Taman (Kej. 2:15), dll. Ketika Allah Menciptakan pohon buah-buahan, semuanya sudah berbuah. Dalam setiap hal, apa yang Allah Ciptakan secara fungsi sudah sepenuhnya lengkap mulai sejak awalnya – mampu memenuhi tujuan mereka Diciptakan. Evaluasi Allah akan karyaNya sendiri ialah bahwa CiptaanNya yang lengkap ini "sungguh amat baik" (Kej. 1:31). Allah mengamati apa yang Dia Ciptakan dalam Hari – bukan hanya matahari, bulan, bintang, pohon, tumbuhan, binatang dan manusia sendiri, dll. – namun juga fungsi mereka dan keharmonisan antar setiap bagian dalam memenuhi tujuan mereka Diciptakan – semuanya "sungguh amat baik."

Sesungguhnya, Allah Menciptakan alam semesta – Ex-Nihilo (Ibr. 11:3) dan dengan melakukan ini Dia menciptakan semua proses untuk dapat saling bekerja dengan harmonis. Bagi alam semesta untuk dapat berfungsi dengan keharmonisan seperti ini mulai sejak awal menyingkapkan bahwa alam semesta memang harus sudah Diciptakan dengan "kematangan sejati" – bukan hanya dengan penampilan umur, tapi sudah dengan semua sistem beroperasi yang lengkap (suatu sistem rumit yang lengkap yang beroperasi di dalam sistem rumit yang lengkap lainnya, dll.) Berarti, kita dapat menegaskan bahwa Allah menciptakan "sebuah alam semesta yang matang, yang memiliki umur." Jadi, esensinya bumi bisa kedua-duanya, muda dan tua sekaligus. Silakan baca "Apa itu Teori Alam Semesta Matang?" berikut ini.

Catatan Kaki
[1] Robert E. Franzen B., Creation Under Fire from Within the Church, (Xulon Press, 2009), p. 114.

Beragam Posisi Ciptaan
What is the Big Bang Theory?
What is the Day Age Theory?
What is Ex-Nihilo?
The Framework Theory
What About Hebrews 11:3?
What is the Intelligent Design Theory?
What is the Mature Universe Theory?
What is Old Earth Creationism (OEC)?
What is Progressive Creationism?
What is Theistic Evolution?
What is Young Earth Creationism (YEC)?

Related Topics
What is the meaning of Day in Genesis 1?
Are there two different accounts of Creation?
What is BioLogos?
Did man eat meat before the Fall and the Flood?
A Universal or Regional Flood?
What about the evidence of Carbon-14 dating?
What About Dinosaurs?
Scientific Evidence for YEC?
How could there be evening and morning the first three days of Creation?
Extraterrestrials and the Bible?
What was the Scopes Monkey Trial?
Can a person be born an atheist?

Jawaban oleh Dr. Joseph R. Nally, Jr.

Dr. Joseph R. Nally, Jr., D.D., M.Div. is the Theological Editor at Third Millennium Ministries (Thirdmill).

Q&A