Budaya Pop

Pertanyaan

Apakah anda tahu prinsip-prinsip sebagai pedoman dalam memutuskan apakah tepat untuk menerima budaya popular? Misalnya, saya sangat menyukai Nirvana sejak mereka meluncurkan album Nevermind. Tapi Kurt Cobain dan anggota band lainnya bukanlah orang percaya, dan kehidupan, pesan, dan lirik lagu mereka tidak memuliakan Allah. Apakah tidak pantas bagi orang percaya yang mau memuliakan Allah mendengarkan lagu mereka sebagai hiburan?

Jawaban

Pertanyaan seperti ini sebagian besar berurusan dengan perihal hikmat. Selalu ada perpaduan antara baik dan jahat dalam kebanyakan hal di dunia yang telah jatuh ini dimana Allah telah memutuskan untuk membiarkan kita hidup, dan hikmat menolong kita untuk tahu bagaimana meresponi setiap situasi. Tentu saja, ada prinsip-prinsip sebagai pedoman seperti “jangan berdosa” (termasuk “jangan melanggar nuranimu”) dan “jangan menjadikan orang Kristen yang lain tersandung” (mis. jangan menyebabkan mereka berdosa dengan mengikuti contoh anda dalam sesuatu hal yang bukan hal berdosa bagi anda tapi berdosa bagi mereka). Namun dibutuhkan keakraban dengan Firman dan cara Allah, serta hikmat dari Alkitab, untuk dapat mengetahui bagaimana menilai/menggunakan/meresponi beragam hal yang kita hadapi dalam hidup. Hal ini juga berkaitan erat dengan apakah sesuatu hal itu baik atau buruk bagi orang tertentu.

Coba ambil contoh yang anda angkat tentang Nirvana. Ada beberapa kualitas positif dalam Nirvana, termasuk juga beberapa kualitas negatif. Dari sisi positif, musik mereka memetik dawai emosi banyak orang, menolong mereka mengenali dan mungkin mengkonsepkan banyak frustrasi tentang kehidupan dalam dunia ini – frustrasi yang sama-sama dirasakan baik oleh orang percaya maupun tidak. Musik mereka juga menggambarkan sebuah pola pikir bukan Kristen dengan sedemikian rupa sehingga orang percaya dapat belajar tentang cara pandang dunia (worldview) dan nilai-nilai orang tidak percaya, dan informasi ini dapat membantu sebagai alat penginjilan. Sebagaimana saya yakin anda ketahui, musik Nirvana mampu mengungkapkan keputus-asaan yang banyak dirasakan orang di dunia ini, dan mengenali keputus-asaan ini dapat menolong orang melihat kebutuhan mereka akan Kristus. Dan tentu saja, musiknya sendiri, terlepas dari apakah kita mendapatkan sesuatu atau tidak dari liriknya, memang keren. Ini bukan hal yang buruk; inilah anugerah umum. Allah mengizinkan Nirvana menciptakan musik yang menjangkau banyak orang sekalipun faktanya mereka disesaki oleh musik dengan lirik yang “tidak membangun.”

Di sisi negatif, tanpa cara pandang dunia Kristen sebagai latar belakang, musik Nirvana bisa jadi cukup berbahaya (walaupun tidak jauh lebih berbahaya dari apapun juga di dunia ini, seperti bursa saham, atau televisi, atau coklat, atau mengemudi mobil, atau apapun juga.) Jika saya bukan seorang Kristen, saya dapat melihat bagaimana musik mereka berpotensi menambah keputus-asaan dan agresi di dalam diri saya, dan bahkan sebagai seorang Kristen sayapun masih dapat terperangkap masuk ke dalam jebakan-jebakan ini. Nilai dan persepsi dunia yang disuguhkan oleh musik mereka memang adalah sesuatu yang harus kita saring dan waspada agar jangan sampai kita membiarkan diri kita terbujuk oleh mereka. Jelas sekali, jika kita sedemikian terpengaruh sampai kita menembakkan kepala kita dengan senjata api, tentu tidaklah bijak bagi kita untuk mendengarkan Nirvana. Maksudnya adalah bahwa kita perlu cerdik seperti ular ketika kita berinteraksi dengan dunia agar dapat menghargai hal baik yang ditawarkan, menemukan wawasan penginjilan, dan melindungi diri kita sendiri dari pengaruh jahatnya.

Secara pribadi, Nirvana bukanlah band favorit saya, walaupun saya menyukai mereka. Namun saya tidak mengenali lirik mereka dengan cukup baik untuk memberikan anda contoh konkrit. Apakah anda cukup akrab dengan Everclear? Mereka grup band sekuler yang populer (dan yang belum bunuh diri) dengan lagu berjudul Why I Don't Believe in God. Ketika saya mendengarkan lagu tersebut, iman saya tidak tergoncang. Sebaliknya, saya bersimpati dengan pergumulan seorang tidak percaya untuk dapat percaya pada Allah yang berbelas kasihan saat dia melihat begitu banyak kesakitan di sekitarnya, dan dirinya sendiripun mengalami begitu banyak kesakitan. Dan ada kebenaran dalam hal ini. Belas kasihan Allah tidaklah menjawab setiap pertanyaan; justru menimbulkan banyak pertanyaan sebanyak jawaban yang diberikan.

Dan pikirkanlah tentang betapa banyak yang kita pelajari dari band-band seperti Marilyn Manson. "Marilyn" dibesarkan di gereja. Saya menduga keadaannya saat ini ditimbulkan oleh karena sub-budaya gereja dan hal-hal lainnya. Apakah ada hal-hal yang dapat kita pelajari dari kisahnya, untuk melakukannya dengan berbeda dalam kesempatan lainnya? Mengabaikan atau melarangnya, juga berarti seperti menyembunyikan sampah kita sendiri. Dan bahkan dalam kasus Marilyn Manson, beberapa dari musiknya sendiri tidaklah semua jelek. Jika saya tidak tahu wujud bandnya seperti apa, dan tidak mengerti bahasa Inggris, dan tidak tahu pendirian melawan Allah yang mereka bawa ke ranah publik, mungkin saya akan menyukai mereka juga. Lagipula, beberapa dari keanehan mereka bukanlah jahat, hanya aneh, seperti video untuk lagu Sweet Dreams... Teknik lensa yang terdistorsi dan rias wajah yang ganjil tidaklah jahat; mereka hanya aneh. Saya rasa video tersebut tidaklah terlalu berbeda dengan gaya surealistik lukisan Dali (yang pas saya sukai).

Allah tidak memanggil kita untuk menghindari dunia, namun telah menempatkan kita tepat di tengah-tengah dunia untuk menjadi garam dan terang. Dan bahkan Yesus bergaul dengan pelacur dan penjahat. Apakah kita bayangkan Dia akan menarik garis saat mereka mulai bernyanyi? Demikianpun, kita juga harus cermat dalam mengikuti teladan Yesus yang menghindari dosa. Kita bukan hanya harus cerdik seperti ular – kita juga harus tulus seperti merpati (Mat. 10:16). Jika anda tidak dapat mempertahankan ketulusanmu, maka Yesus mengajarkan rute yang lain: “Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka.” (Mat. 5:28-29). Terapkanlah pada Nirvana, idenya adalah jika hal ini menyebabkan anda berdosa, jangan dengarkan. Namun sering hal ini membutuhkan banyak hikmat dan kejujuran untuk mengenali saat anda telah mencapai batasan anda, dan disiplin yang teguh untuk mampu menarik diri.

Jawaban oleh Ra McLaughlin

Ra McLaughlin is Vice President of Finance and Administration at Third Millennium Ministries.

Q&A