Anak-anak dan Dosa

Pertanyaan

Kekerasan dalam Perjanjian Lama II mengatakan, “Ditinjau dari beberapa sisi memang yang muda mati oleh karena dosa yang tua. Inilah hasil dari pemikiran perjanjian Allah. Di satu pihak Dia menghukum orangtua dengan membunuh anak-anak mereka. Demikianpun, bukan berarti seakan anak-anak ini sendiri tidak bersalah.” Apakah ini berarti ada anak kecil yang mati bukan karena dosa yang tua? Kalau bukan karena dosa, lantas mengapa? Juga, bagaimana anak-anak bisa bersalah? Cicit perempuan saya kelihatannya sama sekali tanpa dosa.

Jawaban

Ada banyak alasan bagi malapetaka menimpa anak-anak. Beberapa karena dicelakai atau dibunuh sebagai bagian dari hukuman atas orangtua mereka (mis. 2 Sam. 12:14). Namun tidak semua anak menderita karena alasan yang sama (bdg. Yoh. 9:1-3). Beberapa dicelakai atau dibunuh sebagai korban dari orang berdosa (Yeh. 16:20-21). Allah “mengijinkan” hal ini dengan tidak menghentikannya, namun Dia sama sekali tidak “mendukungnya.” Mereka yang mencelakakan anak-anak akan memberi pertanggungan-jawab pada Hari Penghakiman. Yang lain akan ditangkap saat Allah memberikan penghukumanNya atas bangsa-bangsa atau orang lain yang bukan nenek moyang mereka.

Ditinjau dari perspektif yang lain, Kejatuhan manusia di Taman Eden (Kej. 3) mendatangkan kutukan bagi umat manusia, dan kutukan itu termasuk fakta bahwa kita harus hidup dalam dunia yang berdosa dimana kita dapat menjadi korban orang lain. Jadi secara umum, semua kecelakaan dan kematian adalah akibat dari dosa Adam. Misalnya, Allah melarang pembunuhan namun sering Dia tidak mencegahnya. Bahkan saat Allah menggunakan hal tersebut untuk tujuanNya sekalipun, Dia tidak mengabaikan dosa mereka yang mendatangkan celaka tersebut (Zak. 14:1-3).

Berkaitan dengan keberdosaan anak-anak, Alkitab mengajarkan bahwa kejatuhan manusia merembet sampai ke bayi dan bahkan anak-anak yang belum lahir. Kita semua mati dalam dosa; kita semua butuh keselamatan. Ada artikel saya yang merinci doktrin ini dalam hubungannya dengan anak-anak dalam artikel tentang Kerusakan Total.

Saya sendiri memiliki empat anak yang masih kecil, jadi saya paham tentang bagaimana pengalaman pribadi cenderung dapat membuat kita berpikir bahwa bayi adalah sempurna. Namun jujur tentang pengalaman pribadi saya, sekiranya saya dapat melewati satu jam tanpa harus mendisiplin atau memarahi seseorang di rumah saya, saya akan menganggap hal itu langka. Pada umumnya, kebanyakan teolog sepakat bahwa anak-anak berdosa. Yang cenderung tidak mereka sepakati adalah tentang pertanyaan apakah anak-anak bertanggung-jawab atas dosa mereka.

Jawaban oleh Ra McLaughlin

Ra McLaughlin is Vice President of Finance and Administration at Third Millennium Ministries.

Q&A