Bagaimanakah cara 10 Hukum Taurat menunjukkan bahwa relasi Allah dengan umatNya didasarkan atas anugrah dan belas kasihan?
Memang sering kita mudah tergoda untuk berkesimpulan, aduh, jadi lebih banyak hukum saat mempelajari 10 Hukum Taurat. Ya kita semua tahu kan, bagaimana Allah di Perjanjian Lama memberikan umatNya begitu banyak hukum dan peraturan. Namun saat kita telusuri lebih dalam, saat kita menelisik hukum demi hukum tersebut, khususnya bahkan 10 Hukum Taurat, sesungguhnya kita langsung berhadapan dengan anugrah Allah. Coba lihat bagaimana 10 Hukum Taurat dimulai. Diawali dengan pernyataan, “Akulah Yahweh, Tuhan Allahmu, yang telah membawamu keluar dari Mesir, keluar dari tanah perbudakan.” Jadi jelas kita melihat bagaimana Allahlah, yang pertama-tama, sebagai Allah yang membawa pembebasan, menunjukkan anugrah dan belas kasihan kepada umatNya. Namun bahkan saat kita menyelidiki semua hukum ini, anugrah dan kasih karunia terpampang jelas. Pada dasarnya, maksud saya, sebagaimana Yesus dengan jelas merangkum 10 Hukum Taurat – kasihilah Allah; kasihilah sesama – kita melihat bahwa sebenarnya semua hukum inilah yang membantu kita berkoneksi, berdamai, dan berada dalam sebuah relasi dengan Allah dan sesama. Saya sungguh melihat kasih karunia dalam semuanya ini.
Dr. David Lamb is Associate Professor of Old Testament at Biblical Seminary in Hatsfield, PA.