Jika memang berdusta adalah melawan hukum Allah (Kel. 20:16), mengapa Elisa berdusta kepada pasukan Aram yang datang untuk menangkapnya? 2 Raj 6:19?
Keluaran 20:16 Jangan mengucapkan kesaksian dusta tentang sesamamu.
2 Raj 6:19 Kemudian berkatalah Elisa kepada mereka: "Bukan ini jalannya dan bukan ini kotanya. Ikutlah aku, maka aku akan mengantarkan kamu kepada orang yang kamu cari." Lalu diantarkannya mereka ke Samaria.
Pertanyaan ini sering diajukan, “Apakah seorang Kristen pernah diperbolehkan berdusta?” Allah sangat tegas dalam menghadapi Kristen yang berdusta di pengadilan (Ams 19:9; 6:16-19), dan perintahNya di Keluaran 20:16 menyampaikan bahwa seorang Kristen tidak boleh mengucapkan “kesaksian dusta tentang sesama[nya” (bdg. Kel 20:17). Perhatikan bahwa nats ini menyebut “sesama,” bukan “musuh.” Perbedaan ini penting. Firman memberikan beberapa contoh tentang berdusta/penipuan/delusi terhadap musuh (Yos 2:1-24 (Ibr 11:31: Yak 2:25); Yos 8:3-8; Hak 4:18-21; 5:24-27; 1 Sam 16:1-5; 19:12-17; 20:6; 21:13; 27:10; 2 Sam 5:22-25; 15:34; 17:19-20; 1 Raj 22:19-23; 16:14-20; Yer 38:24-28; 2 Tes 2:11). Kita juga perlu mempertimbangkan cara meresponi bagian seperti Luke 24:28.
Musuh seseorang tidaklah selalu sesamanya. Jadi, untuk hukum ke sembilan, sebagaimana yang terlihat di atas, seseorang dapat mengelabui “musuh-musuh” Tuhan yang berniat untuk membunuh orang lain. Tentu saja jika musuh seseorang bukanlah sebuah ancaman, atau terbujur di selokan, maka seorang Kristen seharusnya menolong mereka - Orang Samaria yang Baik Hati (Lukas 10:25-37) dan memperlakukan mereka sebagai sesama, dll.
Memang argumentasi ini jelas ditetapkan dalam Alkitab, namun bagaimana dengan hukum ke sepuluh? Dalam hukum yang ke sepuluh (Kel 20:17), semua Tanah Perjanjian telah diduduki musuh-musuh Yahweh dan Israel tidak hanya harus merebut tanah mereka namun juga menyingkirkan ‘rumah, istri, hamba laki-lakinya atau perempuan, sapinya,’ dll milik musuh mereka (Kel 20:17). “Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya” (Mz 24:1). Jika seorang musuh menduduki apa yang adalah milik Tuhan, maka musuh tersebut adalah seorang pencuri. Israel hanyalah merebut kembali apa yang memang adalah milik Tuhan. Baca Ulangan 20:10-14. Kita harus menerapkan peraturan umum yang sama dalam Perjanjian Baru, namun dengan penyesuaian zaman; yaitu menggunakan hukum yang berlaku di tanah tersebut secara “etis” dan “legal” untuk memiliki semuanya bagi kemuliaan Allah.
Bahkan Kristus, sekalipun Dia tidak pernah berdusta (Bil 23:19), tetap terkadang menahan - penyaliban bahkan mengecoh Setan (1 Kor 2:8). Dia berbicara dalam perumpamaan dengan tujuan khusus agar musuh-musuhNya ‘sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti’ (Matius 13:13-15). Namun, ini disebut sebagai "hikmat" bukan dusta (Ams 21:23; bdg. Ams 13:3; 17:28; 18:21).
Elisa bertindak alkitabiah.
Topik Terkait:
Tidak Mematuhi Otoritas Pemerintah
Haruskah Kita Selalu Menyampaikan Kebenaran?
Dr. Joseph R. Nally, Jr., D.D., M.Div. is the Theological Editor at Third Millennium Ministries (Thirdmill).