Percabulan

Pertanyaan

Apakah Alkitab jelas dalam pengajarannya tentang seks pra-nikah? Kalau untuk hal seperti homoseksualitas, inses (seks dengan saudara kandung), dengan hewan, dll sepertinya jelas. Namun bagaimana dengan seks pra-nikah?

Jawaban

Alkitab umumnya menggunakan istilah-istilah seperti “bersetubuh,” “menghampiri,” “melihat aurat,” “imoralitas,” dan “perzinaan” untuk merujuk pada beragam dosa seksual (mis. Mat. 15:19; Kis. 15:20,29; Rom. 13:13; 1 Kor. 6:13,18; 7:2; 10:8; Gal. 5:19; Ef. 5:3; Kol. 3:5; 1 Tes. 4:3; Wah. 9:21). Istilah-istilah luas ini cenderung menyertakan jenis-jenis aktivitas seksual yang berbeda, termasuk seks pra-nikah, seks antar mereka yang sudah menikah dengan orang lain, pemerkosaan, dll. Bahwa percabulan juga termasuk dalam istilah-istilah ini diilustrasikan dalam banyak terjemahan, yang secara langsung menggunakan kata-kata seperti “percabulan” daripada “imoralitas” dalam banyak bagian. Sebagian besar dari penulis Alkitab dan pembaca mula-mula memahami apa yang termasuk dalam istilah-istilah ini, dan seks pra-nikah dilarang saat kategori besar ini dikutuk.

Sebagai perbandingan, mungkin anda ingat ketika presiden A.S. sebelumnya Bill Clinton menegaskan bahwa dia tidak memiliki “hubungan seksual” dengan Monica Lewinsky. Kebanyakan orang di A.S. percaya bahwa Clinton harusnya tahu bahwa “seks oral” (yang dilakukan Clinton dan Lewinski) termasuk dalam “hubungan seksual.” Supaya adil, memang belakangan Clinton mengakui kalau dia telah “menyesatkan” negaranya dengan melakukan penyangkalan ini. Sama halnya bahwa “hubungan seksual” mencakup “seks oral” pada jaman bahasa Inggris modern, “percabulan” (alias seks pra-nikah) juga tercakup dalam istilah Ibrani dan Yunani untuk “imoralitas” dan dosa seksual lainnya.

Juga terdapat pengajaran secara eksplisit dalam Alkitab yang mengindikasikan pada kita bahwa seks pra-nikah adalah dosa. Mungkin bagian yang membahas topik ini paling dalam adalah Ulangan 22. Dalam Ulangan 22:13-21, kita menemukan ketetapan tentang wanita yang kehilangan keperawanannya sebelum pernikahan. Ketika mereka menikah dan diketahui bahwa mereka tidak lagi perawan, mereka pantas dihukum mati. Dalam ayat 21 kita diberitahukan bahwa dosa perempuan yang tidak lagi perawan ini disebut zanah, kadang diterjemahkan dengan nuansa kuat seperti pelacuran, kadang dengan nuansa kuat seperti berhubungan sesukanya dengan siapa saja. Dari konteks tersebut, hukum ini berlaku bagi semua seks pra-nikah terlepas apakah melibatkan prostitusi atau tidak. Namun bisa juga bahwa dalam kerangka berpikir bangsa Israel prostitusi adalah cara yang paling memungkinkan bagi mereka untuk kehilangan keperawanan. Ayat ini tidak memberikan alternatif lain bagi perempuan seperti ini untuk dibebaskan, yang mengindikasikan bahwa mereka tidak diperbolehkan melakukan seks pra-nikah dalam kondisi bagaimanapun.

Alkitab tidak secara eksplisit melarang laki-laki atas semua seks pra-nikah, paling tidak dalam ketetapan yang secara khusus berbicara tentang percabulan. Namun, secara implisit jelas mengutuk semua percabulan pria dalam larangan khusus yang lain, dan pada umumnya mengutuk hal ini dalam kutukan umum atas imoralitas. Alkitab secara eksplisit melarang laki-laki baik yang sudah maupun yang belum menikah untuk berhubungan seks dengan istri orang lain (Im. 18:20), dengan gadis yang sudah bertunangan (Ul. 22:23-24), dengan laki-laki lain (Im. 18:22; 20:13; 1 Kor. 6:9), dan dengan pelacur (1 Kor. 6:15-18). Satu-satunya untuk masih dapat berhubungan adalah perempuan lajang yang bukan pelacur dan belum bertunangan. Namun mereka tidak boleh melakukan seks pra-nikah (Ul. 22:13-21); berarti implikasinya laki-lakipun dilarang untuk berhubungan seks dengan mereka (Mat. 18:7; Lukas 17:1-2).

Jadi, sekalipun kita tidak memiliki satupun ayat yang secara eksplisit menyatakan, “semua bentuk seks pra-nikah dilarang,” tetap kita memiliki banyak ayat yang dimengerti bersama, menunjukkan dengan cukup jelas bahwa Alkitab mengajarkan ide ini. Kita juga memiliki banyak ayat yang mengutuk semua imoralitas seksual pada umumnya, dan kita tahu dari isi Alkitab selebihnya semua ayat ini merujuk pada percabulan dan juga dosa sekusal lainnya.

Jawaban oleh Ra McLaughlin

Ra McLaughlin is Vice President of Finance and Administration at Third Millennium Ministries.

Q&A