Metaforis atau Seksual?

Kidung Agung (alias Kidung Salomo) bagi saya terlihat sebagai sekumpulan serial puisi cinta, mungkin digunakan dalam pernikahan atau pertunangan kuno. Ia mengindikasikan kepada kita bahwa seksualitas manusia adalah salah satu karunia Allah, dan bahwasanya seksualitas sepenuhnya pantas sepanjang berada dalam konteks hubungan pernikahan. Ia mendorong kita untuk menikmati seksualitas secara pantas, dan memberitahukan kita bahwa bagian dari yang pantas tersebut adalah gairah yang menggebu. Saya tidak percaya bahwa ini adalah sebuah alegori bagi hubungan antara Kristus dan gereja, walaupun saya yakin kitab ini memiliki aplikasi terhadap hubungan tersebut sama seperti institusi pernikahan manusia itu sendiri melukiskan hubungan Kristus dengan gereja. Saya rasa kitab ini dapat membantu kita memahami gairah dan cinta Kristus bagi gereja, dan dapat juga menolong kita melihat apa yang harus menjadi gairah dan cinta kita padaNya. Namun, tetap aplikasi utama dari kitab ini sepertinya adalah tentang seksualitas manusia dan gairah yang berada dalam konteks pernikahan.