Apa sajakah alasan-alasan meninggalkan gereja?
Namun, jika demi suara hati seseorang (Rom. 13:5) dan/atau menaati Allah dan bukan manusia (Kis 5:29), maka meninggalkan gereja merupakan hal yang dapat diterima. Alasan-alasan yang alkitabiah termasuk:
Jika bidat dan/atau doktrin palsu dan/atau Injil palsu diajarkan dari mimbar (Gal. 1:7-9) atau oleh seseorang dengan otoritas mengajar di gereja tersebut (Rom. 16:17. Baca juga Matius 7:15; 2 Timotius 3:5; Titus 3:10; 2 Petrus 2:3).
Jika gereja tersebut terbukti dengan sengaja melawan Firman (2 Tim. 3:5).
Jika gereja tersebut menyangkal bahwa Yesus adalah Allah dalam daging (1 Yoh. 4:2).
Jika gereja tersebut gagal mendisiplin anggota yang berdosa dengan sengaja (1 Kor. 5:1-3, 1-7, 9-11; bdg. Mat. 18:15-17).
Jika gereja tersebut berjalan berlawanan dengan pola alkitabiah bagi gereja (2 Tes. 3:6, 14).
Jika gereja tersebut berjalan dengan munafik (Mat. 15:8; 2 Tim. 3:5).
Selain itu, ada beberapa alasan lain yang tidak berhubungan dengan dosa dalam gereja. Misalnya, gereja yang lain mungkin menawarkan kesempatan untuk menerima pengajaran dan pertumbuhan yang lebih baik. Hal inipun adalah alasan yang sah untuk pindah.
Sekali lagi, meninggalkan gereja tidak boleh dianggap enteng. Dan jika setelah banyak berdoa seseorang memutuskan untuk tetap pergi, maka mereka harus melakukannya dengan memberitahukan pimpinan gereja secara baik-baik bahwa mereka akan meninggalkan gereja tersebut (Ibr. 13:17) serta menjaga agar jangan sampai menabur ketidakharmonisan saat mereka pergi (Ams. 6:16, 19).
Dr. Joseph R. Nally, Jr., D.D., M.Div. is the Theological Editor at Third Millennium Ministries (Thirdmill).