LGBTQ adalah dosa. Jadi bagaimanakah orang Kristen seharusnya meresponi perayaan Bulan Bangga (dirayakan di bulan Juni setiap tahun)?
Spektrum LGBTIP2SQQAPKA (lesbian, gay, bisexual, transgender, intersex, pansexual, two-spirit, queer, questioning, asexual, polyamorous, kinky, dan allies) benar adalah dosa (bdg. 1 Kor. 6:9-11). Dan penting bagi orang Kristen untuk tahu bagaimana berespon ketika budaya di sekitar mereka merayakan dosa yang demikian.
Bulan Bangga (Pride Month) secara esensi dirayakan sebagai peringatan tahunan atas Huru-hara Stonewall pada tahun 1969 di Manhattan dimana dulunya hubungan sesama jenis merupakan hal ilegal. Di New York City dan juga banyak kota lainnya khususnya di dunia Barat, kaum LGBTQ dulunya secara diam-diam berkumpul di bar dan klub gay untuk dapat berhubungan dengan pribadi-pribadi yang serupa. Tempat seperti inilah Motel Stonewall, sebuah bar gay di Greenwich Village, NYC. Pada pagi tanggal 28 Juni, 1969, polisi menyerang bar ini dan melakukan beberapa penangkapan. Serangan tersebut menyulut banyak kerusuhan. Kerusuhan yang berlangsung beberapa hari ini menjadi sebuah kekuatan yang berlapis bagi aktivitas politis LGBTQ. Bulan Bangga saat ini sudah menjadi sebuah kegiatan budaya utama. Banyak individu berkumpul dari seluruh dunia untuk perayaan seksual yang tidak alkitabiah dan ekspresi gender. Menurut Joseph R. Biden, Jr., Presiden Amerika Serikat, AS setuju dengan Bulan Bangga. Walaupun dia tidak dapat mewakili semua orang Amerika, inilah yang dia tuliskan:
Selama Bulan Bangga bagi kaum Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender, Queer, dan Intersex (LGBTQI ), kita merefleksikan kemajuan yang telah kita capai sebagai suatu Bangsa yang berjuang demi keadilan, keikutsertaan, dan kesamarataan serta pada saat yang sama mengukuhkan kembali komitmen kita untuk berbuat lebih banyak demi mendukung hak-hak kaum LGBTQI di keluarga dan luar negeri. Saya sering berkata bahwa Amerika dapat ditentukan oleh satu kata: kemungkinan. Bulan ini, kita merayakan generasi kaum LGBTQI yang telah berjuang untuk menjadikan kemungkinan ini nyata bagi Bangsa kita dan bagi setiap warga Amerika. … [1]
Presiden Biden tidak sendirian dalam hal ini. Argentina melegalisasikan pernikahan sesama jenis di tahun 2010, Kanada 2005, dan Denmark mengakui hubungan sesama jenis sejak tahun 1989. [2] Banyak korporasi mendukung gerakan LGBTQ. Di antaranya ada American Airlines, Apple, AT&T, Ben & Jerry’s, Chobani, Comcast, CVS, Eastman Kodak Co., Hallmark, Instagram, J.P. Morgan Chase & Co, Nike Inc., Nordstrom, Starbucks, Tylenol, Walmart, dan Xerox Corp. [3][4][5]
Agenda LGBTQ memiliki dukungan hukum dari seantero negeri sampai pada korporasi tingkat tinggi. Budaya kita telah terjangkiti penyakit yang mematikan dengan konsekuensi kekal. Bagaimanakah seharusnya seorang Kristen hidup?
Perayaan-perayaan Pride menganggap bahwa perilaku dan sikap Sodom dan Gomora harus dianut. Sekalipun tidak menerima sikap-sikap ini, komunitas Kristen tetaplah harus terus mengasihi, bersikap baik dan sopan terhadap semua kelompok masyarakat bahkan saat mereka tidak ikut berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan imoral seperti parade, gerak jalan, rapat umum, atau mempertontonkan bendera Pride, dll. Penting bagi mereka untuk berdiri teguh bagi kebenaran alkitabiah! Apa yang dikutuk Alkitab, jangan diterima oleh orang Kristen. Orang Kristen tidak boleh merayakan Bulan Bangga sama halnya sebagaimana mereka juga tidak boleh merayakan Bulan Penganiayaan Anak, Bulan Perzinahan, atau Bulan Kebejatan.
Orang Kristen harus mengambil sikap penginjilan yang penuh pertimbangan, luwes dan bijaksana ketika diperhadapkan dengan isu-isu semacam ini (Yoh. 14:6; Kis. 1:8). Kita tidak dapat mengasumsikan bahwa orang non Kristen akan bertindak seturut Firman. Mereka tidak akan! (Rom. 1:18, 24-32; 8:7-8). Namun seharusnyalah kita mengambil posisi tahu bahwa sekalipun kita hidup dalam budaya seperti ini, kita tidak harus ikut berpartisipasi di dalamnya (bdg. Yoh 15:19; 17:14-16). Saat muncul kesempatan yang tepat, kita dapat berdiri melampaui Kebanggaan tersebut dan berbicara dengan lembut namun bangga tentang siapa Kristus sesungguhnya dan apa yang telah Dia perbuat bagi umatNya (1 Pet. 3:15-17). Kita harus “mengatakan kebenaran dalam kasih” (Ef. 4:15) dan pada saat yang bersamaan berdoa agar mudah-mudahan Allah memberikan pendengar manapun untuk dapat “mengenal ajaran yang benar” yang hanya dapat ditemukan dalam Kristus Yesus (2 Tim. 2:25).
Kiranya diberikan-Nya kepadamu apa yang kaukehendaki dan dijadikan-Nya berhasil apa yang kaurancangkan! (Mazmur 20:5)
Budaya diubahkan, satu jiwa demi satu jiwa!
Referensi
[1] Biden, Jr. Joseph R. The White House. “A Proclamation on Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender, Queer, And Intersex Pride Month, 2022: May 31, 2022.” (https://www.whitehouse.gov/briefing-room/presidential-actions/2022/05/31/a-proclamation-on-lesbian-gay-bisexual-transgender-queer-and-intersex-pride-month-2022/). Last Accessed 2 September 2022.
[2] Sopelsa, Brooke and Gutierrez-Morfin, Noel. NBC News. “15 Best Countries for LGBTQ Expats.” (https://www.nbcnews.com/feature/nbc-out/15-best-countries-lgbtq-expats-n683201). Last Accessed 2 September 2022.
[3] Webster, Emma Sarran. Teen Vogue. “10 Companies That Proudly Stand With the LGBTQ Community.” (https://www.teenvogue.com/gallery/10-companies-support-lgbt-community). Last Accessed 28 August 2022.
[4] Helmore, Edward. The Guardian. “25 corporations marking Pride donated over $10m to anti-LGBTQ politicians – study.” (https://www.theguardian.com/us-news/2021/jun/14/corporations-anti-lgbtq-politicians-donations-study). Last Accessed 1 September 2022.
[5] The Human Rights Campaign Foundation. (https://reports.hrc.org/corporate-equality-index-2022?_ga=2.194596650.664088036.1662120865-1285550822.1662120865). ). Last Accessed 2 September 2022.
Dr. Joseph R. Nally, Jr., D.D., M.Div. is the Theological Editor at Third Millennium Ministries (Thirdmill).